Sabtu, 22 November 2008

Sahabat Sejati

"In qolla maali falaa khillun yushohibuni Wa in zaada maali fakullunnaasi khullaani"
Bila hartaku sedikit maka tidak seorangpun yang datang berteman. Namun bila hartaku banyak Maka semua orang mengaku sahabatku

Kalimat singkat yang menyinggung apakah niat, tujuan dan motivasi persahabatan yang kita jalin dengan seseorang karena harta ataukah karena Allah. Persahabatan karena harta akan sirna bila sang sahabat tak lagi memiliki harta tapi bila Allah sebagai tujuan maka sungguh itulah persahabatan yang abadi. Itulah persahabatan yang sejati, persahabatan bebas roaming yang membuat Allah senang dan ridho.

Gaya hidup konsumtif, hedonisme dan BTAK (Biar Tekor Asal Kesohor) sudah menjadi sindrom dan virus yang membuat manusia harus menjadikan orang-orang kaya dan punya kekuasaan sebagai pilihan nomor satu untuk menjadi teman bergaul dan bersahabat. Dan sebaliknya, kebanyakan orang akan memilih menjauhi orang-orang miskin dan orang-orang susah. Gaya hidup demikian jelas salah. Tidak boleh kita memilih-milih dalam bergaul apalagi sampai membedakan orang berdasarkan status sosial dan ekonomi. Bergaul dengan kalangan atas boleh-boleh saja, tapi kalau menutup diri untuk orang-orang yang di bawah kita, ini yang tidak boleh karena akan menjadikan hati kita kasar, keras, sombong, bisa kehilangan kasih sayang, terlebih jauh lagi bisa-bisa kita akan jauh dari rasa syukur dan qona\'ah yang ada adalah perasaan selalu kurang sebab hanya melihat mereka yang selalu diselimuti kesenangan akan gemerlapnya dunia.

Suatu hari Rasul bersabda, "Banyak-banyaklah kalian berkenalan dengan orang-orang fakir serta miskin. Berbudi baiklah terhadap mereka sebab kelak mereka akan mendapatkan kekuasaan," para sahabat bertanya,"Kekuasaan apa, wahai nabi?"
"Bila kiamat tiba," lanjut Nabi, "akan dikatakan pada mereka, perhatikan siapa yang dahulu pernah memberimu makanan meski sesuap, minuman meski seteguk, dan pakaian meski selembar. Maka peganglah tangannya, tuntunlah ke surga."

Jadi mulai saat ini, jangan memandang bahwa memperhatikan orang miskin tidak ada gunanya. Jangan lagi menganggap bahwa membantu mereka membuat status sosial kita jatuh, tangan kita kotor dan ketularan susah. Buktinya ada saatnya mereka mendapatkan kekuasaan dari Allah, ada kekuatan yang dimiliki orang-­orang miskin dan lemah, yaitu di hari tidak ada kekuasaan selain kekuasaan Allah, di hari orang tidak mengenal saudara dan sahabatnya tapi mereka berhak menuntun sahabatnya di dunia ke surga, menolong sahabatnya ketika tidak ada lagi yang bisa menolong selain amal sholeh, sementara kita tahu bahwa amal kita sangatlah tidak bisa menjadi sahabat yang menolong lantaran sedikinya amal atau bahkan beramal tapi bercampur riya dan bukan karena Allah.

Coba kita perhatikan nasehat Lukman tokoh legendaris yang namanya terukir indah dalam AlQur' an­ kepada anaknya tentang beberapa hal yang bila dilakukan maka akan mendapatkan hikmah dalam kehidupan, diantaranya:
1. Hendaknya kau menghidupkan hati yang telah mati
2. Gemar bergaul dengan orang miskin
3. Menghormati orang yang rendah
4. Menyantuni orang-orang yang dalam perantauan
5. Membantu orang-orang fakir
6. Pergauli orang miskin, beri dia sebagian kebahagiaan yang kita nikmati, Bersahabatlah dengan orang susah, buat dia tersenyum. Sejatinya bukan mereka yang memerlukan kita, tapi kita yang memerlukan mereka untuk menyelamatkan diri kita yang selalu berlebih­-lebihan.

"Hingga apabila Kami timpakan azab terhadap orang-orang yang hidup berlebih-lebihan di antara mereka, tiba-tiba mereka memekik minta pertolongan pada hari ini, sesungguhnya kamu tidak akan mendapatkan pertolongan dari Kami. "
(QS, Al Mu`minuun [23]: 64-65)
Selamat merubah diri menjadi pribadi-pribadi yang di cintai Allah dan rasul-Nya dengan mencintai dan menjadi sahabat kaum dhu`afa, masaakin dan anak_anak yatim.

Copy Paste. PII.com

Aku Melihat… Aku Merasakan…

aku melihat indah warna saga di tuju cahaya berjalan

aku melihat indah malam di liputi bintang gemintang

aku melihat indah hamparan hijau berwarna bunga di terpa angin gunung

aku merasakan indahnya kebersamaan dalam berjuang


aku merasakan indahnya kerja keras dalam keterbatasan

aku merasakan indah dalam kesabaran

aku merasakan indah dalam keikhlasan

aku merasakan indah dalam ketegaran


aku merasakan indah dalam ukhuwah

aku merasakan indah merindukan sodara

aku merasakan indan dalam keterasingan

aku merasakan indahnya kesendirian di 1/3 malam

aku merasakan indah bahasa malam mengungkapkan keluh pada sang PENCIPTA


TAPI

aku tidak melihat dan merasakan indah dalam ruang kebodohan

menjadi budak peradaban untuk persaingan eksistensi dan kehormatan

memakai topeng hanya untuk di katakan baik

memakan sodara hanya untuk prectice


melakukan apapun asalakan tujuan tercapai

Bergerak maju dengan komando napsu

seakan merasa dia hidup hanya untuk dirinya

seolah hidup ini untuk selamanya


tak ada akhir

dunia ini adalah orientasi

betapa bodoh orang yang mengejar dunia dan melupakan asal penciptaannya

tidakkah lelah mengejar apa yang sebenarnya fana

Kamis, 20 November 2008

Negara sebagai horor

Dan ada orang -orang seperti kita, yang melihat dalam negara bukan cuma bentuk aktual dan segala bentuk dominasi yang diembannya, namun dalam esensinya yang sejati,sebuah rintangan bagi revolusi sosial.(anarkisme sean m. sheehan-Peter Kropotkin).

Negara itu seperti rumah jagal raksasa atau kuburan mahahaluas, dimana semua aspirasi riil, semua daya hidup semua negeri masuk dengan murah hati dan suka hati dalam bayang-bayang abstarksi tersebut, untuk membiarkan diri mereka dicincang dan dikubur.(anarkisme sean m. sheehan-mikhail a. bakunin).

Rakyat akan menjadi jauh lebih mungkin untuk menerima format-formatsosial (baru) kehidupan. bila kondisi yang ada sekarang berlanjut, kata sosialisme itu sendiri akan berbalik menjadi kutukan.inilah yang terjadi dengan konsep kesetaraan di perancis selama 40 tahun
semenjak pemerintahan zaman jacobin.(idem).

Rabu, 19 November 2008

Kilas Balik Fakta Bom Bali I

Hakim yang memvonis mati Amrozi Cs telah mati duluan. Jaksa yang menuntut (Urip Tri Gunawan) kini dipermalukan kasus suap Rp 6 M. Siapa yang akan menyusul terhina berikutnya?

Oleh: Fauzan Al-Anshari *

Tiga terpidana mati Amrozi Cs telah dipanggil Allah SWT. Tapi masih banyak orang belum mencermati secara jeli peristiwa itu. Tulisan berupa kilas balik ini sekedar mengingatkan Anda semua atas peristiwa itu.

***

Pulau Bali mempunyai nama lain sebagai pulau Dewata, karena memang dikaruniai oleh Alloh SWT memiliki keindahan panorama alam, khususnya panorama di pantai Kuta. Karena keindahannya, tidak mengherankan jika para wisatawan selalu berdatangan silih berganti, baik wisatawan lokal (domestik) maupun turis asing. Karena banyaknya wisatawan asing, sampai-sampai ada tempat hiburan yang dikhususkan untuk para turis asing, yaitu Paddy’s Bar dan Sari Club.

Pada hari sabtu tanggal 12 Oktober 2002 menjelang tengah malam tiba-tiba sebuah bom meledak di Paddy’s Bar tempat para turis asing berpesta pora.

>> Bom Bali 1 [thejakartapost.com]

Seketika itu juga aliran listrik padam, sehingga sepanjang jalan Legian Kuta gelap gulita. Dalam hitungan detik sesaat kemudian muncul cahaya terang yang memancar membentuk awan, semburan api raksasa terlihat hampir bersamaan dengan terdengarnya ledakan dahsyat. Disusul dengan bom kedua di Sari Club, yang efeknya terdengar sampai radius puluhan kilometer, dan jaring-jaring bangunan berhamburan ke udara sampai 50 meter tingginya.

Indonesia tersentak, tak menyangka akan terjadi targedi Bom Bali I tersebut, sementara pemerintah Amerika – Israel – Australia dan pemerintah barat lainnya tidak kaget atau pura-pura kaget atas kejadian yang mengakibatkan sebagian warganya jadi korban. Sangat disayangkan, pemerintah Indonesia tidak segera mengambil sikap, tidak seperti pemerintah Amerika yang cepat membuat pernyataan “Amerika under Attack” (Amerika sedang diserang) yang langsung diikuti penutupan akses keluar dari Amerika, baik yang lewat udara maupun laut.

Sementara pemerintah Indonesia bingung, tidak tahu apa yang harus dan cepat dilakukan untuk melindungi rakyatnya. Pintu ke luar masuk, baik jalur udara maupun laut dibiarkan terbuka lebar, sehingga kalau ada dugaan keterlibatan pihak asing, maka barang-barang bukti akan lenyap dibawa lari ke luar negeri. Yang tersisa hanya bukti lokal, yang menyebabkan rakyatnya sendiri jadi korban tuduhan.

Bom jenis apa yang meledak di kedua tempat hiburan Paddy’s Bar dan Sari Club? Siapa yang pantas tertuduh sebagai pelaku utamanya? Para pembaca dipersilahkan untuk mengambil kesimpulan sendiri setelah membaca berita dan cara penanganannya. Setelah bom meledak, dalam tempo 5 mikro-detik detonasi yang sangat dahsyat berupa gelombang tekan (shock wave) berkekuatan satu juta kaki perdetik membongkar jalan yang berada di depan Sari Club. Aspal, batu dan tanah dengan berat dua ton-an terlempar berhamburan ke udara, sementara tanah dan pasir berputar ke segala arah bak angin putting beliung, mampu memotong tubuh para turis menjadi seperti mie kwetiau. Potongan-potongan tubuh manusia terserak sampai beberapa blok jauhnya, sedang yang berada pada radius demosili yang panjangnya 200-an meter akan tewas meski dengan tubuh utuh, tapi tulang belulangnya patah dan remuk redam bak bandeng presto.

Ledakan bom tersebut menewaskan 202 orang, melukai sekitar 300 orang, menghancurkan 47 bangunan, beberapa mobil terlempar ke udara sampai enam meter dan membakar ratusan mobil dari berbagai merk dan jenis. Potongan-potongan besi bangunan juga patah-patah dan bengkok oleh kuatnya tekanan ledak, kaca bangunan beterbangan ke segala arah, getaran akibat ledakan bom bisa dirasakan sampai radius 12 kilometer. Belum juga pihak kepolisian Indonesia selesai mengadakan penyelidikan, tiba-tiba keluarlah beberapa pernyataan dan tuduhan dari pihak pemerintahan Barat. Presiden AS George Walker Bush sudah mendahului menuduh Al-Qaidah sebagai dalangnya, yang akan diamini oleh negara-negara barat yang lainnya. Sementara, Lembaga Studi Pentagon dan Israel menuduh Jamaah Islamiyah yang melakukannya.

Dengan munculnya beberapa pernyataan dari negara-negara kuat yang mendahului hasil penyelidikan pihak kepolisian, sudah barang tentu sangat mempengaruhi independensi dan obyektifitas proses penyelidikan kepolisian Indonesia. Cecaran negara-negara barat tersebut jelas membuat kepolisian Indonesia ketar–ketir dan ketakutan, karena merasa mendapat intervensi. Walau masih tetap melakukan proses penyidikan dan penyelidikan, tapi sudah tidak bisa mandiri lagi.

Perhatikan dari perkembangan pernyataan-pernyataan yang disampaikan pihak yang berkompenten:

Pertama, Pada hari awal pasca ledakan Tim Mabes Polri mengadakan kajian bersama dengan Tim FBI, sudah berani membuat pernyataan: “Berdasarkan efek ledakan bom, besar kemungkinan material yang digunakan dari jenis C-4,” kata Kabag Humas Polri Irjen Polisi Saleh Saaf. Pernyataan tersebut diperkuat oleh keterangan Kepala BIN AM Hendropriyono, “Ya, salah satu dari bom yang dipakai adalah C-4,” disampaikan saat berkunjung ke TKP tanggal 19 Oktober 2002.

Kedua, Mark Ribband seorang ahli dan praktisi eksplosif Inggris mengatakan kepada AFP (15/10/02): “Bom C-4 memang diproduksi oleh beberapa negara, tetapi produsen utamanya adalah AS dan Israel”. Dia menambahkan: “Meskipun relatif gampang dibawa dan mudah diselundupkan, bom plastik ini tak bisa diperoleh sembarangan pihak, selain amat sulit juga mahal”. Melihat dampaknya, dia percaya bom di Bali itu punya daya ledak yang luar biasa, kalau benar itu C-4, tentu itu C-4 yang amat powerfull.

Ketiga, Joe Vialls, ahli bom dan investigator independen yang bermukim di Australia punya pendapat yang berbeda. Menurut hasil investigasi dan analisanya, bom yang meledak di Bali itu lebih dari C-4. Menurutnya, C-4 itu hanya hebat di film-film Hollywood yang dibintangi Sylvester Stallone atau Bruce Willis. C-4 itu sebenarnya hanya lebih baik dari TNT. C-4 yang standar terbuat dari 91% RDX dan 9% Polyisobotciser dan daya ledaknya 1,2 kali lebih baik dari TNT. Yang pasti kata Joe Vialls: “Skenario bom C-4 tak bisa menjelaskan mengapa bom Bali menimbulkan cendawan panas dan kawah yang cukup besar.

Adanya cahaya dan cendawan panas setelah lumpuhnya aliran listrik serta munculnya kawah, bisa menjadi indikasi yang spesifik dari hadirnya senjata micronuclear. Sejumlah kalangan mempertanyakan tidak adanya radiasi sinar gamma dalam kasus tersebut. Karena radiasi gamma dan neutron tidak terdeteksi, mereka menyimpulkan tak mungkin ada mikronuklir di Bali. Sanggahan itu sekilas masuk akal, tapi sebenarnya menunjukkan kurangnya wawasan akan khasanah senjata nuklir”.

Keempat, Nuklir konvensional memang selalu menghasilkan radiasi radio aktif, sementara yang dipakai di Bali adalah mikronuklir non konvensional yang disebut SDAM (Special Demolition Atomic Munition). Dilengkapi reflector neutron, mikronuklir ini didesain sedemikian rupa hingga tidak sampai menghasilkan sinar gamma dan neutron yang gampang disidik oleh alat Geiger Counter, limbah yang dihasilkan SDAM itu berupa awan panas dan sedikit sinar alpha. Maka jika mendeteksi radiasi mikronuklir SDAM dengan menggunakan alat itu jelas salah alamat, pasti tak akan terukur adanya radiasi gamma dan neutron, kecuali memang di TKP terdapat bahan radioaktif Uranium.

Sedangkan bahan yang dipakai untuk membuat SDAM umumnya adalah Uranium 238 dan Plutonium 239. SDAM tidak meninggalkan jejak radiasi neutron dan atau sinar gamma, hanya menghasilkan panas dan sedikit pertikel alpha. Partikel itu tersedia dalam jumlah amat sedikit, sekitar satu partikel dalam radius dua meter. Itu pun bisa hilang atau tidak terdeteksi setelah TKP kena hujan, atau partikel terhirup oleh para korban yang telah dievakuasi dan diabukan di Australia. Persoalannya, para petugas kepolisian sudah kehilangan momen dan kesempatan untuk menjejak partikel alpha yang menjadi ciri khasnya.

Kelima, Kepala Staf TNI Angkatan Bersenjata (KSAD) Jenderal Ryamizard Riyacudu (kini sudah pensiun) mengatakan: “Saya yakin bahwa bom yang meledak di Bali adalah buatan luar negeri, dan bukan buatan orang Indonesia. Bom yang begitu dahsyat seperti itu tidak mungkin produk dalam negeri, itu pasti produk luar negeri”, ujarnya usai memberikan pengarahan kepada prajurit Kopassus Grup 2 dan Brigif 413 Kostrad di Markas Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Solo (12/11/02). Menurut Ryamizard, “Indonesia sampai saat ini belum mampu membuat bom Atom, bom Napalm, Mikronuklir atau sejenisnya. Tapi kalau ada orang kita yang disuruh saya tidak tahu, serahkan saja pada polisi. Tapi saya yakin ada orang luar yang terlibat,” jelasnya.

Keenam, Kapten Rodney Cox, seorang tentara Australia mengomentari kejadian meledaknya bom Bali. Dia menyaksikan langsung dahsyatnya bom tersebut, karena berada di dekat TKP, katanya: “Saya pernah mengikuti kursus Demosili, tapi tak pernah menyaksikan efek ledakan yang begitu hebat”.

Kesaksiannya yang cukup detail itu mengundang analisis lebih jauh terhadap identitas bom Bali. “Pernyataan listrik mati sebelum adanya kilatan cahaya pra ledakan telah menjadi petunjuk kuat dan tak terbantahkan, bahwa masa kritis dari suatu senjata mikronuklir telah tercapai” kata Joe Vialls. Bom kecil di Paddy’s Bar hanya menimbulkan kerusakan lokal, 10 detik kemudian meledaklah bom ke-2 di Sari Club yang sangat dahsyat, menyebabkan seluruh aliran dan jaringan listrik di kota saat itu lumpuh total oleh pengaruh gelombang elektromagnetik SREMP (Source Region Electromagnetic Pulsa) yang dipancarkan mikronuklir pada titik kritisnya. Pulsa Elektromagnetik itu merambat melalui semua medium pada kecepatan cahaya (300.000 km/jam). Karena itu Kapten Cox menyatakan, bahwa listrik mati sebelum dia menyaksikan semburan api dan awan panas di atas permukaan jalan. Laporan yang disusun oleh Kapten Jonathan Garland, wartawan koran resmi Angkatan Bersenjata Australia itu rupanya telah membuat keki dan blingsatan pemerintah dan petinggi militer Australia. Mereka khawatir kesaksian itu akan menjadi blunder bagi Australia di masa depan, maka dengan memo seorang menteri, laporan dan kesaksian penting itu kemudian dihapus dari situs ARMY.

Polri Kurang Mandiri dan Tidak Konsisten Pada hari pertama pihak kepolisian Indonesia menduga kuat bahwa bom yang meledak di Bali dari jenis C-4, dugaan itu didasarkan pada efek ledakan yang dahsyat. Akan tetapi setelah kedatangan Tim Polisi Federal (Austalia Federal Police) Australia dan ASIO (Australia Secret Intelligent Organization) , pernyataannya jadi berubah-ubah. Katanya, bom yang meledak dari jenis RDX. Lalu berubah lagi, kata polisi dari jenis TNT. Bahkan Polda Jatim sempat keceplosan bicara, bahwa bom yang meledak di Bali itu mungkin bom karbit, hanya karena di sekitar TKP ditemukan bubuk potasium khlorat. Sungguh menggelikan.

Kalau saja Polri mampu mandiri dan tidak takut dengan tekanan dari pihak manapun, bekerja profesional, tidak terpengaruh (yang negatif) walau ada pihak luar ikut membantu menyelidiki, maka haqqul yakin kepolisian Indonesia akan mempunyai wibawa tinggi di mata dunia, dihormati dan dicintai rakyat karena mereka merasa terlindungi.

Mengapa TNI Dicurigai Terlibat?

Koran Singapura The Straits Times dan koran Australia The Sydney Morning Herald melansir berita, bahwa TNI mungkin terlibat dalam pengeboman di Bali. Berdalih pengakuan paling mutakhir dari Umar al-Faruq (mudah-mudahan syahid) di penjara Baghram Afganistan. Mereka menuduh Abubakar Ba’asyir telah membeli C-4 dari TNI dengan dana kiriman uang dari tokoh Al-Qaidah Usama bin Ladin.

Berita fitnahan tersebut cepat direspon oleh KSAD Jenderal Ryamizard Riyacudu, dengan mengatakan bahwa TNI sampai saat ini belum mampu membuat bom Atom, bom Napalm, Mikronuklir dan atau yang sejenisnya. Lalu diadakanlah demo bom TNT (kemampuan yang dimiliki PT. Pindad) di Cibodas pada akhir Oktober 2002. 2 kg bom TNT disiapkan, 2 meter darinya diletakkan 2 botol aqua berisi bensin, di sampingnya lagi ada gubuk kecil dari bahan kayu. Setelah bom TNT tadi diledakkan, maka menimbulkan suara cukup keras dan tanahnya pun bergetar, pohon dan tanaman di sekitarnya rusak. Tapi anehnya 2 botol aqua yang berisi bensin tidak tumbang apalagi terbakar, begitu juga gubuk kayunya juga masih tegak berdiri. Uji coba tersebut dilakukan oleh Pusdik Zenit TNI AD yang dipimpin oleh Kol. C2i Puguh Santoso. Keterusterangan dari pihak TNI akan batas kemampuan PT. Pindad sebenarnya sangat disayangkan, karena rahasia batas kemampuannya akan diketahui pihak lawan. Tapi keterusterangan tadi bisa dimaklumi, apa sebabnya?

Nah kalau berita dari dua koran Singapura dan Australia itu di-blow up dan dilansir oleh mass media dunia, maka TNI dan juga negara Indonesia bisa terancam diserang oleh pihak luar, mungkin akan mengalami nasib seperti Iraq.

Coba perhatikan beberapa kejadian sebelumnya:

1. Paska runtuhnya gedung WTC tanggal 11 September 2001, Presiden AS George Walker Bush menabuh genderang perang dunia melawan para pejuang dan aktivis muslim dengan julukan “teroris” (the global war on terrorism atau G-WOT). Dia mengajak kepada masyarakat internasional untuk mendukung langkahnya, dengan dua opsi: “Carrot or Stick”; bersama kami (AS) memerangi para teroris akan mendapat hadiah carrot/wortel/ dollar, tidak mau mendukung AS akan menerima pukulan stick/tongkat/ rudal.
2. Presiden Megawati pernah mengatakan bahwa, jika AS menyerang Indonesia, maka tak akan mampu melawan tentara George Walker Bush dan tidak akan bertahan walau hanya sepekan. Mengapa Presiden Megawati sampai mengatakan demikian? Bisa jadi karena kemampuan militer Indonesia memang sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan tentara AS. Apakah George Walker Bush serius dengan ancamannya, bila Indonesia tidak mau mendukungnya akan diserang?

Jawabnya: Sangat mungkin! Tapi, dari dua pilihan tersebut, carrot-lah yang dipilih Megawati. Ia menyeret bangsa Indonesia menjadi sekutu Bush, menjadi “Proxy Forces” atau agen perantara untuk menangkapi rakyatnya sendiri . Masya Alloh tega nian bunda.

Karenanya, ia langsung mendapatkan upah di depan (down paymen) sebesar US $ 500 juta. Katanya, untuk menstimulir perekonomian nasional. Terbuktilah sekarang. Ujian harta ini lebih berbahaya daripada kenaikan BBM.

Sabda Nabi saw:

“Sesungguhnya aku sudah memohon kepada Robbku untuk umatku, janganlah Dia membinasakan mereka dengan paceklik yang merajalela, jangan menundukkan mereka kepada musuh dari luar kelompok mereka yang menodai kedaulatan mereka. Sesungguhnya Robbku berfirman: Wahai Muhammad, sungguh jika Aku telah menetapkan suatu ketetapan, maka tidak bisa lagi ditolak. Aku berikan kepadamu untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh paceklik yang merajalela, dan agar mereka tidak dikuasai musuh dari luar mereka yang akan menodai kedaulatan mereka, sekalipun musuh itu berkumpul dari seluruh penjuru dunia, kecuali jika sebagian mereka membinasakan sebagian yang lain, dan mereka saling manahan satu sama lain”


3. Frederick Burks, mantan penerjemah Departemen Luar Negeri AS mengatakan: “Pada tanggal 16 September 2002 ada pertemuan rahasia di rumah Presiden Megawati, di jalan Teuku Umar Jakarta. Pertemuan itu diikuti lima orang: Megawati, Karen Brooks, (Direktur National Security Council wilayah Asia Pasific), Ralph Boyce (Dubes AS untuk Indonesia), Frederich Burks dan seorang wanita agen khusus CIA sebagai utusan spesial Presiden Bush”. Dalam pertemuan berdurasi 20-an menit itu, utusan khusus Bush meminta Mega agar me-render (menyerahkan secara rahasia) ustadz Abu Bakar Ba’asyir kepada pemerintahan AS, sebagaimana kasus Umar al-Faruq. Mega menolak, dengan alasan, Umar al-Faruq bisa di-render karena tidak dikenal oleh publik Indonesia dan tak mempunyai pendukung, sedangkan ustadz Abu Bakar dikenal publik dan banyak pengikutnya.





Sehingga jika di-render bisa menimbulkan instabilitas politik dan agama, yang tidak mungkin ditanggungnya. Akhirnya agen CIA itu mengancam;

“Jika ustadz Abu tidak diserahkan sebelum pertemuan APEC, maka “Situasinya akan bertambah buruk..” Benar saja, ancamannya dibuktikan sebulan kemudian, yaitu dengan peledakan Bom Bali I pada tanggal 12 Oktober 2002 pukul 00.00.

Jadi siapa yang berada di balik peristiwa Bom Bali I? Apakah Amrozi cs pelaku utamanya? Amrozi hanya membawa karbit 1 ton dengan mobil L300. Mengapa polisi takut melakukan rekonstruksi? Jika Anda ragu, jangan sekali-kali mengeksekusi mereka, karena jika Anda muslim, maka akan murtad!

Ingatlah hakim yang memvonis mati mereka tela mati duluan, jaksa yang menuntut hukuman mati (Urip Tri Gunawan) mereka kini dipermalukan dengan terbongkarnya suap Rp 6 M, apakah Anda mau menyusul terhina seperti mereka?

Penulis adalah Direktur Lembaga Kajian Strategis Islam (LKSI)

Selasa, 18 November 2008

LIDAH

Mempunyai bentuk yang indah, kecil dan menarik, tetapi dia jarang nampak di permukaan. Itulah lidah. Mempunyai peranan yang sangat hebat sekali. Apalagi di era globalisasi saat ini, keberadaannya sangat menguntungkan yang memiliki dan kadang-kadang menyakitkan hati orang lain yang merasa tersinggung akan harkat dan martabatnya. Dan yang lebih penting dari itu, keimanan dan kekufuran seseorang tiada terang dan jelas adalah karena kesaksian dan peran lidah.

Ia mempunyai kebaikan yang sangat besar dalam mencari keridhaan Allah. Sebaliknya mempunyai kejahatan yang besar pula. Hematnya, lidahlah anggota tubuh yang paling banyak menimbulkan fitnah di sana-sini. Sehingga kehadirannya jika tidak bisa dikendalikan oleh ajaran agama ia mudah akan menjadi perangkap setan yang paling jitu, untuk menjerumuskan manusia ke jurang kenistaan.

Dengan perantaraan lidah, manusia dapat dengan lancar dan harmonis berhubungan dengan sesamanya. Dapat menciptakan segala bahasa, dapat memberi suara semua pikiran dan cita-cita. Bisa membuat hati rindu menjadi mesra ria. Tetapi, lidah pula yang dapat memutar balikkan fakta dan peristiwa. Dapat pula menjadikan orang tertawa menjadi menangis, yang bisa porak-porandakan persahabatan menjadi permusuhan dan seterusnya. Begitulah kiranya peran yang dimainkan lidah. Tergantung siapa yang dapat dimanfaatkannya.

Sering kita dengar kata bersajak yang tertuju pada lidah, diantaranya: “lidahnya seperti madu, lidahnya berbisa, lidahnya bercabang dua, lidahnya berfasih berbahasa, pandai bersilat lidah”, dan sebagainya. Lidah? Apalah artinya lidah? Ia hanya sepotong daging kecil dari tubuh manusia yang sempurna, tetapi tanpa lidah orang tentu tak akan bisa berbicara. Dan yang lebih penting lagi, tak bisa merasakan yang makanan dan minuman beraneka ragam. Dari yang asin, manis, pahit, asam, dan sebagainya.

Hanya dengan iman dan akal sempurna sajalah manusia bisa memelihara dan menjaga dari bahaya yang ditimbulkannya. Ada pepatah Arab yang mengatakan: “Salamatul insan fii khifdzil lisan” (Selamatnya manusia dalam pergaulan yang pertama adalah dalam menjaga lisan). Derajat seseorang dapat terangkat dari salah satu diantaranya, adalah dalam menjaga dan memanfaatkan lidahnya. Sebab, kejujuran dan kebohongan hanya lisan atau lidahlah yang memegang peranan. Karena itu, Nabi Muhammad Saw 15 abad yang silam mengingatkan kepada ummat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya, dengan sabdanya: “Tidaklah berdiri tegak (lurus) iman hamba Allah, sebelum berdiri tegak hatinya. Dan hatinya tidak akan lurus, sebelum berdiri tegak lidahnya. Dan tidak akan masuk surga seseorang dimana tetangganya tidak merasa aman dari gangguan tangan dan kejahatan lidahnya”. (HR. Ibnu Abid Dunya)

Kalau kita melakukan shalat, tetapi di dalam melakukannya kita tidak merasakan khusyuknya melakukan shalat, tinjauan lebih dalam adalah mungkin di dalam hati kita banyak bercak-bercak dosa yang amat dalam, sehingga diperlukan perenungan yang dalam. Mungkin kita berbicara sering dusta, atau makanan yang kita makan masih banyak menanggung hak-hak orang lain, dan sebagainya.

Diriwayatkan, bahwa Umar bin khattab r.a pernah melihat Abu Bakar r.a menarik lidahnya dengan tangannya. Lalu Umar bertanya: “Wahai Abu Bakar, apakah yang anda perbuat???” Abu Bakar menjawab: “Ini mendatangkan kepadaku jalan yang membinasakan. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Tiada sesuatupun dari tubuh yang tiada mengadu kepada Allah tentang lidah karena ketamakannya”. (HR. Ibnu Abid Dunya, Abu Ya’la dari Aslam)

Sebenarnya, kalau kita membaca dan merenungkan ciptaan Allah yang ada pada tubuh kita, banyak filosofi dari ayat Kauniyah yang terdapat dalam jasad kita. Umpamanya, Allah menciptakan anggota tubuh kita yang bernama “mulut” itu hanya satu. Tetapi Allah menciptakan telinga kita dua, kiri dan kanan. Hematnya, itu merupakan isyarat dari Allah, supaya kita banyak mendengar dari orang, kemudian satu mulut untuk sedikit berbicara. Nah, kebiasaan yang sering dilakukan oleh manusia justru sebaliknya. Banyak berbicara, tetapi kalau disuruh mendengarkan yang kadang malah ramai sendiri. Itu salah satu kedurhakaan dan kejahatan lidah yang sangat ditakutkan oleh Abu Bakar r.a.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang datangnya dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad Saw bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik, kalau tidak lebih baik diam.”

Diam bukan berarti karena kebodohan seseorang. Tetapi justru itu menunjukkan kebaikan serta kesempurnaan iman seseorang. Di lain pihak, justru diam itulah perbuatan orang yang bijak. Rasulullah Saw bersabda: “Innallaha yubgbidul faa khisyal badzi-a” (Sesungguhnya Allah benci kepada orang yang jelek budi pekertinya serta kotor lidahnya)

Semoga tulisan sederhana ini akan bermanfaat. Khususnya bagi mereka yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya obral janji, obral program, yang jika tidak sesuai dengan realita dan kenyataan, maka akan menjadi bencana yang besar bagi keselamatan kita nanti di akhirat.


Copy Paste: PII

PELAJAR BERBICARA POLITIK









Pelajar : Kepemimpinan Muda, Amanah Masa kini ataukah Masa Depan


Kebijaksanaan, Masa depan adalah masa yang akan dialami, akan tetapi sulit untuk bisa terjadi, karena masa kini adalah masamu yang paling baik, jangan sampai terlewatkan. gila memang manusia ini, akibat terlampau memikirkan masa depan akirnya masa kini akan menjadi sia-sia. Begitulah sedikit kata.....(JJ.Rosseu)


Melihat ungkapan di atas bahwa akan menjadi sebuah misteri masa depan itu, karena belum jelas, bagai sebuah impian yang tidak dilandasi dasar-dasar jelas, hanya ukuran apa yang dilakukan sekarang ini. terkait amanah jadi kesempatan yang ada sekarang, maka jalanilah dengan kebanggaan yang segera, jika saat ini adalah harapan maka lakukan, karena masa depan adalah tujuan.

wahai pemimpin muda majulah dan bangkitlah, karena Bangkit Bersama atau kita tunduk di tindas..........(Bersambung)



RENUNGKANLAH


Wahai saudaraku......
Seandainya hari ini adalah hari terakhir engkau hidup di dunia ini,
Hari terakhir bertemu dengan orang-orang yang engkau cintai,
Hari terakhir engkau bisa menggunakan semua milikmu,
Hari terakhir engkau makan dan minum,
Hari terakhir engkau menghirup udara bebas,
Hari terakhirmu bertemu dengan seseorang,
Hari terakhirmu free talk dengan seseorang,
Hari terakhirmua melihat sahabatmu senang,
Hari terakhirmua berjalan,
Hari terakhirmua dalam memimpin jabatan.
Seandainya hari ini adalah benar-benar hari terakhirmua,
apakah yang akan engkau lakukan?.Renungkanlah....kau
Referens Pocket book "Renungan Hati Menuju kesadaran Hakiki".